Bcground

Selasa, 28 Desember 2010

Demam Bola 2010 (part Two)


Sebenarnya saya tidak tau banyak tentang dunia sepak bola. Saya hanya senang menyaksikan jalannya pertandingan. Tentu saja pertandingan yang saya saksikan adalah antara club-club yang saya ketahui. Itu merupakan hiburan bagi saya. Saya hanya tau beberapa pemain ternama, David Beckham, Xavi Hernandez, Thomas Mueller, dll. Juga tim-tim hebat, dan beberapa kisah menarik tentang sejarah tim ataupun pemain. Dan Bambang Pamungkas, tetaplah membuat saya excited dan penasaran. Hahahaha :D

Sekarang, tahun 2010. Saya sudah SMA. Tahun lalu, saya tidak merasakan geregetnya sepak bola di sekolah saya. Liga tahunan antarkelas berhenti di tengah jalan karena suatu masalah tahun lalu. Saya menjadi saaaangngngaaattt rindu pada masa-masa SMP. Rindu futsalnya, apalagi sepak takrawnya. Tapi tahun ini, tampaknya menjadi tahunnya sepak bola lagi. Pertengahan tahun, ada Piala Dunia 2010, sekolah saya kembali menyelenggarakan Liga Smansa dengan sukses, Barclays Premier League, Piala AFF di penghujung tahun, dsb.

Piala Dunia 2010, saya mendukung Inggris dan Jerman. Saya belum mau berpaling dari keindahan negara Inggris yang sangat saya kagumi. Itulah alasan saya mendukung Inggris. Dan Jerman??? Alasannya sangat simple, tak lain karena saya sedang mempelajari bahasa asing tersebut. --Meskipun saya pusing dibuatnya karena harus membedakan kata benda berdasar kategori feminin, maskulin, dan netral sesungguhnya saya menyukai pelajaran itu. Hahaha konyol sekali. Tapi emmm, tidak juga ah.-- Saat itulah saya mulai ngefans sama David Beckham. Meskipun dia tidak bermain, dia tetap keren (Apalagi setelah saya baca biografi Beckham. Saya semakin ngefans pada Beckham. Ngefans sama sepak bola). Saya juga terpesona pada Iker Casillas. Seperti Bambang Pamungkas, dia memiliki kharisma sebagai kapten. Dan seperti Bambang Pamungkas pula, Casillas itu kerrreeennn. Heheheheh :) Hmmm, bukankah David Beckham pernah menjabat kapten The Three Lion. Oh tidak, ada apa gerangan antara saya dan kapten-kapten ini??? Hehehe....

Liga Smansa 2010, sukses membuat saya semakin mencintai sekolah. Saya yang telah rama merindukan suasana pertandingan antarkelas, kini kesampaian juga. Meskipun sedang musim hujan, saya rela pulang sore demi menonton pertandingan. Kelas saya bergabung dengan kelas XI IPA 4, kami menamai tim PASOPATI (Pasukan Sosial-2 & IPA-4 Satu Hati). Berhubung saat itu ada lomba suporter. Pasopati serius sekali menyiapkan atribut suporter. Ada ikat kepala, ada pom-pom dali tali rafia. dan tulisan besar Pasopati dari potongan kardus. --sayang sekali, kardus hanya bertahan pada babak pertama pertandingan pertama. Kardus tanpa pelindung itu basah kuyup kehujanan-- Selama pertandingan, tim bersemangat dan suporter tak kenal lelah meneriakkan yel-yel. Meski tim gugur di perempat final, tapi suporter Pasopati keluar sebagai juara. Senang sekali kami saat itu.

Final liga Smansa hampir berbarengan dengan diselenggarakannya Piala AFF. Bola memang menjadi perbincangan hangat. Apalagi Tim Garuda tampil gemilang di babak penyisihan. Meskipun Bambang Pamungkas lebih sering menjadi cadangan. Saya tetap setia ngefans sama Bambang Pamungkas. Dia tetap keren bagi saya. Saya refleks berteriak ketika Bambang membuat gol di pinalti pertama melawan Thailand. Saya tetap salut pada Bambang meskipun banyak yang bilang dia arogan sekarang, mainnya jelek. Terserah! Bambang tetap Bambang selama dia tidak membuat hal yang tercela semisal yang dilakukan seorang pelatih asing dengan artis bohai di negeri ini. (Semoga Bambang tidak dan belum terlibat hal-hal semacam itu. Amin)

Tahun ini, saya semakin jatuh cinta pada sepak bola. Prestasi Timnas tentu membangkitkan rasa nasionalisme dan bahkan saya bersemangat menjalani kegiatan karenanya. Hahaha :)
Pasca final leg pertama, saya dan kakak saya tidak bisa tidur, memikirkan kekalahan timnas. Tapi bagaimanapun juga saya tetap cinta sepak bola. Cinta TIMNAS INDONESIA !!!

Itulah kisah saya tentang bola. Dan sedikit tentang Bambang Pamungkas. Heheh...
Semoga Second leg final piala AFF berjalan lancar, tanpa tindakan memalukan, dan Indonesia menang!!! Semangat!!! :)

Akhir kata, untuk timnas indonesia ada lagu yang cocok nih :
"when you feel like hope is gone, look inside you and be strong! and you'll finally see the truth, there is a hero lies on you!!!"

 Wassalamu'alaikum wr.wb.



Minggu, 26 Desember 2010

Demam Bola 2010 (part One)

Assalamu'alaikum wr. wb.



Sekian lama saya tidak menulis di blog saya tercinta. Sekian lama pula saya tidak aktif update status di facebook, apalagi twitter. Saya malah sudah lupa password twitter saya, hehehe. Itu semua saya lakukan karena saya suka aneh-aneh, melirik-melirik status "orang itu" yang malah bikin saya kecewa dengan dia. Jadi saya memutuskan untuk vacuum dulu. Hehehe....



Baiklah, tentu saja bukan perkara status atau ke-vacuum-an saya di jejaring sosial tersebut yang akan saya bahas di sini. Saat hangat-hangatnya Turnamen Piala AFF dibicarakan di negeri ini, saya rasa ini moment yang sesuai untuk berbagi mengenai sesuatu yang saya sukai. Ya, entah kenapa saya menyukai dunia sepak bola dibanding olah raga lain.



Kesenangan saya tersebut bermula ketika Piala Dunia 2006. Saat itu saya baru lulus SD. Saya tidak tahu banyak mengenai club-club sepak bola, apalagi pemainnya. Saya hanya menikmati nonton bareng di rumah Pakde. Ada rasa senang tersendiri saat itu. Beberapa keluarga dekat datang ke rumah Pakde yang cukup besar dan hanyut dalam siaran langsung pertandingan piala dunia. Siangnya, saya membicarakan pertandingan semalam dengan teman-teman. Begitu asyiknya.



Tahun pertama di SMP, sekolah saya menjadi tuan rumah Popda tingkat kabupaten. tentu saja sepak bola menjadi salah satu olah raga yang dipertandingkan. Berhubung SMP Negeri 1 Kota Mungkid (sekolah saya) termasuk maju dalam bidang voli. Perhatian terpusat di lapangan voli. Tidak demikian dengan saya, saya justru nonton bola di lapangan belakang bersama teman saya.



Di SMP, sepak takraw atau futsal menjadi agenda wajib saat classmeeting. Sejujurnya sepak takraw termasuk asing bagi saya, waktu SD tidak pernah ada permainan sepak takraw. Tapi begitu melihat permainan itu, saya sangat terpesona. Melihat para pemain berusaha keras menendang bola rotan, melakukan heading, suatu atraksi yang sangat menarik. Apalagi, kelas saya, VII B kala itu adalah sebuah kelas yang dihuni oleh cowok-cowok yang jago maen bola, baik itu futsal maupun takraw. Bahkan kami menjadi juara ketiga sepak takraw di classmeeting semester pertama.



Lalu, entah dalam suatu pertandingan apa saya tidak ingat. Yang jelas itu adalah pertandingan timnas Indonesia melawan negara apa juga saya lupa. Disitulah saya terpesona pada kapten Timnas Indonesia kala itu, Bambang Pamungkas. Menurut saya, Bambang punya kharisma sebagai kapten. Dan sepanjang saya tahu, dia kapten yang tenang dan . . . . . keren. Tentu saja. Sejak itulah saya semakin senang melihat pertandingan sepak bola di televisi. Apalagi jika Timnas Indonesia bermain. Hebohlah saya dibuatnya. :)



Masuk kelas VIII A, kelas saya juga dipenuhi pemain-pemain inti sekolah. Di sini saya lebih menggila. Saya turut berteriak bersama anak-anak lain memberikan support pada kelas saya yang tengah bermain futsal. Ya, meskipun saya sebenarnya juga Panitia penyelenggara. Saat itu saya menjabat sebagai Pengurus OSIS, tapi saya tak bisa tahan untuk tidak ikut berteriak, bernyanyi, dan melompat-lompat. Aaahh, saya rindu masa-masa itu.

Salah satu pertandingan futsal classmeeting semester dua, menjadi saat tak terlupakan bagi saya. Pertandingan antara kelas VIII D vs VIII E. Striker dari kedua belah pihak, adalah teman akrab saya. Dan dua orang itu naksir cewek yang sama. Pertandingan jadi seru sekali. Saya mendukung dua tim. Saya tidak bisa memilih salah satu. Berkat menyaksikan pertandingan itu pula, saya "mungkin" terlibat cinlok. Hah! Sudahlah lupakan!



Tahun 2008, saat UEFA EURO digelar. Saya turut hanyut dalam demam bola. Saya mendukung Inggris. Saya suka Inggris, saya tertarik pada sejarahnya, budayanya. Suatu saat saya ingin mengunjungi Inggris. Mengunjungi Liverpool, Museum Maddame Tussaud, Buckingham Palace, Big Ben, dan banyak lagi. Christiano Ronaldo, sedang booming sekali tahun itu. Teman saya bahkan memberikan banyak sekali wallpaper CR7 di flashdisk saya, dan masih saya simpan gambar-gambar itu hingga sekarang. Tapi --maaf-- saya tidak tertarik Ronaldo. Saya memang tidak terlalu tertarik pada pemain perorangan. Saya lebih menyukai tim saat itu.



Kelas IX, saya jatuh cinta pada slogan "You'll Never Walk Alone"-nya Liverpool. Saya sangat suka kata-kata itu. Punya kenangan tersendiri bagi saya. Kenangan begitu indah dalam kalimat magic itu. Saya googling logo Liverpool, saya jadikan wallpaper handphone saya. Belum ganti sampai sekarang. Hapenya dan wallpapernya. Hahaha. :D

Saya mulai menyukai Steven Gerrard. Tapi tidak fanatik.

To be continued. . . .